Write About What Do You Feel When You Write

Sabtu, 31 Oktober 2020

 


"Ini karya sastra Dhi." Seseorang pernah bereaksi demikian saat aku menunjukkan tulisanku padanya.
Aku yang tidak pernah merasa pandai menulis jadi tersanjung oleh ucapannya, sederhana tapi mengena. Ibaratnya perasaan tulusnya nyampe gitu loh. hahaha

Akhirnya kami berdua perlahan mulai saling mengirim pesan dengan tema tertentu dan mengubahnya menjadi sajak. Kebetulan dia juga sama-sama suka menulis jadi bisa saling bertukar tulisan. Dan kita akhirnya mulai nge-blog meskipun jarang tapi lumayan buat menyalurkan ide. Tak jarang dia berkonsultasi sebelum posting di blognya, punya partner seperti itu menyenangkan rasanya karena passionnya sama (saat itu heyyyyy, jangan salah paham). HAHAHHAA

Buatku menulis adalah caraku berkomunikasi dengan dunia. Meskipun belum bisa menjadi sosok inspiratif, setidaknya ada yang merasa dikuatkan jika membaca tulisanku tentu akan menyenangkan. Perasaan ada yang mengerti kita meskipun belum berjumpa dengan penulisnya itu menyenangkan. Makanya aku percaya tentang the power of words.

Selain itu aku menulis untuk diriku sendiri, agar aku selalu ingat tentang diriku sebisa mungkin menyimpan memorinya dalam tulisan.
Aku yang 5 hingga 10 tahun lagi mungkin akan melupakan kenangan, namun lewat tulisanku aku bisa mengingat semuanya seolah baru kemarin.
Perasaan itu selalu menyenangkan saat aku membaca tulisan-tulisan lamaku, meskipun komenan dalam hati berkata ihh apesih kok aku dulu norak gitu ya?
Gapapa tandanya kamu sudah tumbuh, dan kamu bisa melihat dirimu dulu dan bisa menjadikannya acuan sejauh mana kau tumbuh.

Maka benar kata orang, beruntunglah kamu jika penulis jatuh hati padamu karena kamu akan selalu kekal dalam tulisannya~

Bhaiklaahh akhirnya tuntas sudah 30DaysWritingChallenge 
Alhamdulillah bisa menyelesaikan tantangan ini meskipun waktunya molor. Gapapa asal gak berhenti ditengah jalan yak. mwehehe

See you soon yorobun. 
Terima kasih sudah menyempatkan membaca. 
Borahae 💜


Day 30 of 30 Days Writing Challenge | write about what do you feel when you write |
#Day30
#30DaysWritingChallenge


My Goals for the Future


Find my spouse
Langkah awal yang penting dan harus segera dilakukan sebelum keluarga besar melakukan emergency meeting adalah menemukan jodoh.HAHAHHA
Bener kata chacha, udah nggak penting lagi menemukan orang yang bisa memberikan "butterfly effect" coz i'm not teenage again. HHAHAAA

Usiaku sudah tidak muda lagi, saat ini 20-an akhir menuju angka 30 tahun.
Sudah cukup main-mainnya, seneng-senengnya sudah saatnya mulai mencari yang bisa diajak serius. hahahaseeekk.

Build my own family 
Diawal 30 tahun prioritas hidup juga akan mulai berubah, udah bukan lagi mengejar karier tapi membangun rumah tangga. Membangun dan menciptakan keluargaku sendiri, agar aku tahu tujuan hidupku untuk apa dan untuk siapa. Kalau udah nikah kan jadi ga hilang arah lagi, karena udah fokus tujuannya jelas siapa yang harus dibahagiain. Eaaaa

Quit my job and start to be full time house wife
Setelah menemukan seseorang yang bisa menjadi tempat bersandar baik secara mental maupun finansial aku berencana pensiun dini dan fokus menjadi ibu rumah tangga. Oleh sebab itu penting bagiku untuk memilih suami dengan kriteria mapan, matang, menawan. HAHAHAHHA (impian semua gadis keless kalo ini mah)

Hal ini aku lakukan karena aku ingin semua perhatianku kelak aku curahkan untuk keluargaku, belajar manajemen mengurus rumah tangga serta menemani anak-anak dalam tiap tumbuh kembangya. Aku tidak mau anak-anakku merasa tumbuh sendiri, jadi harus siap bunda berkorban melepas karier. (Halah koyo karier e yokyok o ae ngomong ngene) HAHAHA

Trip to South Korea to fullfill my dream as a fansgirl
Bagi penggemar kpop ataupun drama Korea, negara ini kudu banget wajib dan harus dikunjungi.
Merasakan udara yang sama yang dihirup bias adalah impianku, huaa Korea tunggu aku datang!!!

Living in a quite and peace place
Enak kali ya kalau punya rumah dengan suasana pedesaan, halaman luas terus kerjaannya ngurusin perkebunan persis kayak ibunya Sadam. HAHAHAA halu dikit kan gpp eims namanya juga angan-angan.

atau bisa menetap di Ubud yang masih adem, tenang dan damai (fix kebanyakan nonton kontennya mba nana ama mas andrew white) HAHAHAA

Yah dimanapun tinggalnya nanti, kalau keluarga harmonis dan bahagia Insyaallah nyaman-nyaman aja. Ingat ya bun, rumahku adalah surgaku. Eaaa Shiaappp. 

Day 29 of 30 Days Writing Challenge | my goals for the future |
#Day29
#30DaysWritingChallenge


Write about Loving Someone

Minggu, 25 Oktober 2020


Aku tidak tahu bagaimana cara mendeskrepsikan mengenai mencintai seseorang,
Entah aku yang tidak pernah berani melewati garis,
Atau aku yang tidak bisa menggambarkan tentang perasaan mencintai seseorang.

Buatku jika kau berani mencintai seseorang  maka kau harus bersiap kehilangan diri sendiri, duniamu berubah karena juga ada dia di dalamnya.

Untuk seseorang yang sudah terlalu nyaman dalam dunianya, melakukan hal tersebut merupakan langkah besar dalam hidupnya.

Jadi jika ada orang yang dengan tulus menerimamu hadir dalam kehidupannya, jangan pernah menyia-nyiakannya.
Karena kamu tidak pernah tahu bagaimana upayanya untuk membuka diri dan meyakinkan dirinya bahwa untuk kali ini,
sekali lagi agar kembali percaya tentang cinta.


Day 28 of 30 Days Writing Challenge | write about loving someone |
#Day28
#30DaysWritingChallenge