"Sampai kita married donggg." begitu jawabmu sambil menambahkan kecepatan motor saat itu dan kita berdua tertawa kencang kemudian.
"Amiiiinnnnnnn Ya Allah" aku mengamini ucapan itu dengan serius agar langitpun bisa mendengar sembari mengencangkan pegangan agar tidak terjatuh.
..
Sebenarnya ada banyak kisah yang bisa diceritakan, tapi aku hanya akan menulis apa yang tiba-tiba muncul dalam kepalaku tanpa banyak berpikir. Dan anehnya otakku memilih scene ini untuk ditulis. bhaikkkklaahh cuss lanjut.
Percakapan itu terjadi saat menuju jalan pulang ke rumahku setelah berkunjung dari rumahnya. Entah mengapa tiba-tiba kita membahas hal random seperti itu, tapi lucunya percakapan singkat itu tiba-tiba muncul saat memikirkan tema hari ketiga kali ini.
Saat itu kali pertama aku main ke rumahnya, aku kaget karena ternyata daerah pemukiman kami jelas berbeda. Aku yang tinggal di pemukiman padat penduduk dengan banyak tetangga yang duduk-duduk di depan rumah sedangkan kawasan rumahnya berada di area yang elite, sepi, tenang dan tetangga satu sama lainpun bahkan tidak saling mengenal sepertinya. Drop banget kan tsayyy perbedaan kastanya.hhhh
Pas sampai depan rumahnya cuma bisa mbatin, wah ternyata rumahnya bagus dan bergaya minimalist, Maklum gess pada jamannya itu belom heboh sosmed, jd gabisa stalkingin gebetan kayak jaman sekarang palingan dulu friendster mainnya.muehehe
"Weh bengong, ayok masuk!" dia membuyarkan lamunanku dan aku mengikutinya masuk ke rumah.
Aku masuk dan melihat sekeliling, ada kolam ikan dan piano di ruang tengah yang menarik perhatianku.
"Itu piano siapa yang main?" tanyaku
"Aku pas kecil kan les piano."jawabnya kemudian
"Oh baru tau aku kalo kamu bisa main piano."
*Dia pas kecil les piano, sedangkan aku pas kecil sukanya nyari kol di rawa.* HAHAHAHA
..
Romansa masa muda yang menyenangkan, so pure and innocent selalu memiliki kenangan tersendiri; tidak banyak berfikir tentang ini itu pokoknya aku suka kamu suka kita jalan se-simple itu.
Ahhh jadi kangen rasanya jatuh cinta ala remaja. XD
Day 3 of 30 Day Writing Challenge | a memory |
#Day3
#30DayWritingChallenge
0 komentar:
Posting Komentar